Total Tayangan Halaman

Minggu, 09 Januari 2011

penyebab, dampak dan cara penanggulangan pencemaran air

Pencemaran air terjadi sejak lama dan telah kita ketahui bersama, baik di laut, sungai, danau bahkan parit di depan rumah kita. Air yang berwarna kecoklatan bahkan hitam seolah sudah menjadi pemandangan yang biasa dan dapat kita lihat sehari hari.

Mari kita bahas penyebab, dampak dan cara penanggulangan pencemaran air tsb.

Pencemaran air disebabkan oleh aktifitas manusia sehari hari yang dapat mengakibatkan adanya perubahan pada kualitas air tsb. Pencemaran air ini terjadi di sungai, lautan, danau dan air bawah tanah.

Tingkat pencemaran yang terberat adalah akibat limbah industri yang dibuang ke sungai dan juga tumpahan minyak dilautan. Pencemaran di sungai dan dilautan ini telah menyebabkan ekosistem dan habitat air menjadi rusak bahkan mati. Untuk sungai, pembuangan limbah industri / pabrik telah merusak habitat sungai sepanjang puluhan kilometer.

Limbah industri ini mengandung logam berat, toksin organik, minyak dan zat lainnya yang memiliki efek termal dan juga dapat mengurangi kandungan oksigen dalam air. Limbah berbahaya ini selain menyebabkan kerusakan bahkan matinya habitat sungai, juga mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai yang menggunakan air sungai tsb untuk keperluan MCK (Mandi, Cuci dan Kakus).

Tidak hanya sepanjang aliran sungai, resapan bahan kimia juga mencemari air bawah tanah sepanjang belasan bahkan puluhan meter dari sungai tsb. Pengeboran air bawah tanah yang dilakukan penduduk di dekat aliran sungai sering kali mendapatkan air bawah tanah yang keruh kehitaman, berbau bahkan berlendir.Dan bila dipaksakan untuk keperluan MCK akan mengakibatkan penyakit dan gatal gatal pada kulit.

Selain limbah industri, limbah rumah tangga juga memiliki peranan yang besar dalam pencemaran air. Limbah rumah tangga ini terbagi menjadi 2 golongan, yakni limbah organik dan anorganik. Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah dan daun daunan. Sementara limbah anorganik tidak dapat diurai oleh bakteri seperti bekas kaca, karet, plastik, logam, kain, kayu, kulit, dll.

Untuk pertanian, penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan juga dapat mencemari air di lingkungan sekitarnya. Limbah pupuk mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang dan enceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali ini dapat menimbulkan dampak seperti yang diakibatkan oleh pencemaran air dan deterjen.

Limbah pestisida memiliki aktifitas jangka waktu yang lama dan ketika terbawa aliran air keluar dari areal pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan sasaran seperti ikan, udang dan hewan air lainnya. Pestisida mempunyai sifat relatif tidak larut dalam air. Tetapi relatif mudah larut dan konsentrasinya cenderung meningkat dalam lemak dan sel sel tubuh mahluk hidup yang disebut Biological Amplification, sehingga apabila masuk ke dalam mata rantai makanan konsentrasinya makin tinggi dan tertinggi adalah konsumen puncak. Contohnya ketika dalam tubuh ikan kadarnya 6 ppm, di dalam tubuh burung pemakan ikan kadarnya meningkat menjadi 100 ppm dan akan meningkat terus sampai konsumen puncak (www.e-dukasi.net)

Luks(08303244026)

Kamis, 06 Januari 2011

Polusi Udara Di Jakarta

Ketika pertama kali berkunjung ke Jakarta kita cenderung melihat hal-hal seperti kurangnya udara segar, dan udara bersih. Walaupun sekarang, Administrasi Jakarta membuat langkah-langkah untuk memperbaiki situasi ini, namun belum bisa melihat Jakarta yang bersih dan hijau di masa depan untuk waktu yang lama. Jakarta adalah kota yang menakjubkan dan salah satu yang penting dalam sejarah Indonesia.
Berurusan dengan Polusi Udara
Bajaj di depan Blok M, Jakarta Selatan, sebagai awan menyebar emisi, yang mencakup pintu masuk Melawai Plaza dengan asap beracun. Orang yang lewat ingin menyeberang jalan batuk dan bersin, menutupi wajah mereka dengan apa saja yang mereka dapat mereka pakai, saputangan, kerah kaus mereka atau tangan mereka.
Polusi udara merupakan salah satu kekhawatiran yang semakin meningkat di jalan-jalan Jakarta sekarang. Warga negara Indonesia tidak menyadari hasil mengerikan dari polusi udara yang dapat terjadi kepada mereka.
Penyebab utama dari polusi udara kendaraan seperti bajaj, jompo Metro-mini, bus dan mobil yang meningkat dalam jumlah sebesar 5 persen setiap bulannya. Selain itu, asap yang berasal dari pabrik di udara dan orang-orang membakar tumpukan sampah.
Deforestasi adalah penyebab, akhir terbesar pencemaran udara di Indonesia. Indonesia membutuhkan lebih dari 30 persen dari lahan hijau untuk bertahan dari polusi tetapi lingkungan mengatakan persentase hijau hanya sekitar 13,9 persen, karena pencemaran pencemaran yang terus-menerus terjadi.
Sejak tahun 1995, jumlah mobil di Indonesia meningkat dua kali lipat, yang telah sangat memperburuk keadaan polusi udara. Baik pemerintah maupun warga berusaha cukup keras untuk mengekang sumber-sumber dan mengurangi polusi udara.
Konsekuensi dari polusi udara sangat banyak. dari negara ketiga paling tercemar di dunia, Indonesia berada di negara yang paling tercemar sekarang. Menurut WHO, tiga juta orang di dunia meninggal setiap tahun akibat polusi udara.
Masyarakat Indonesia yang tinggal di kampung pun terpapar polusi yang menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, asma, penyakit jantung dan akhirnya kanker paru-paru.
Salah satu cara sederhana untuk membantu menyelesaikan masalah ini adalah untuk mendaur ulang dan menggunakan kembali kertas. Langkah ini berkaitan dengan pohon tabungan yang menjadi kunci utama untuk membersihkan udara. Berjalan, bersepeda dan menggunakan angkutan umum, bila memungkinkan, adalah semua orang lain dapat melakukan hal-hal kecil yang dapat membuat perbedaan besar.
(Seftian Pramudya 08303244020)